Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Pelayanan TKI Satu Atap Mulai Oktober 2016



Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara tujuannya kerap dialami warga Kabupaten Indramayu. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indramyu mengakui hal itu. Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Iman Sulaeman, mengungkapkan pemerintah berencana membuat pelayanan TKI satu atap.

"Permasalahan TKI ini sudah jadi perhatian kami sejak lama. Pemerintah Provinsi Jawa Barat rencananya akan menjadikan Kabupaten Indramayu bersama beberapa daerah lain sebagai pilot project pelaksanaan pelayanan TKI terpadu satu atap,” kata Iman, Minggu 17 Juli 2016. Ia menjanjikan program tersebut direalisasikan mulai 7 Oktober 2016 mendatang.

Di tempat pelayanan TKI tersebut, Iman menyebut warga daerahnya bisa mengurus seluruh persyaratan administrasi ketenaga kerjaan. Di sana, kata dia, disediakan layanan membuat dokumen-dokumen resmi mulai dari imigrasi, validasi kartu tanda penduduk bahkan tes kesehatan sebagai syarat pengajuan calon TKI.


Warga yang mencalonkan diri sebagai TKI tetap harus menjalani serangkaian tes. Iman mengakui tes bagi para calon TKI diperketat sejak tahun lalu. Tak heran, ia menyebut jumlah TKI yang diberangkatkan ke sejumlah negara tujuan selama 2015 mencapai sekitar 15.000 orang. Jumlah itu jauh menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak lebih dari 25.000 orang yang diberangkatkan. Tes diperketat bagi para calon TKI, mulai dari tes administrasi hingga dalam wawancara. "Banyak sekali umur calon TKI yang dipalsukan agar bisa diberangkatkan meski umurnya belum di atas 18 tahun," kata Iman menambahkan.

Lebih lanjut, Iman berharap, peluncuran layanan TKI terpadu satu atap nanti juga bisa meminimalisasi kasus TKI ilegal seperti dialami Tarsinah yang kini tertahan di Irak. Dalam satu tahun terakhir, ia menyebut kasus serupa hanya terrjadi 20 kali. Jumlah itu diakui menurun dari tahun-tahun sebelumnya yang biasa mencapai ratusan kasus per tahun.

"Saya berrharap ada pemutihan persyaratan TKI sejak layanan itu dijalankan di Indramayu," katanya. Ia mengimbau para calon TKI memilih penyalur yang resmi. Pemkab hanya mengakui 200 perusahaan penyalur TKI yang resmi di Indramayu. Hingga Mei 2016, Dinsosnakertrans mencatat TKI yang diberangkatkan sebanyak sekitar 6.000 orang ke negera-negara seperti Taiwan, Singapura, dan negara lainnya.

Di Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, permasalahan TKI ditangani secara khusus melalui peraturan desa. Kepala Desa (kuwu) Majasari, Wartono, beralasan bahwa permasalahan TKI bukan hanya di negara tujuannya melainkan juga dialami keluarga yang ditinggalkannya di tempat asal.

Selain memperketat dan memperjelas proses penyaluran TKI asal desanya, Wartono mengatakan, mereka juga memberdayakan keluarga yang ditinggalkan agar tidak berperilaku menyimpang. "Lewat program itu salah satunya, Desa Majasari berhasil menjuarai lomba desa terbaik tingkat Jawa Barat tahun ini. Kami harap program tersebut bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Indonesia khususnya di Indramayu sebagai salah satu penyalur TKI terbanyak,

TKI di Taiwan Disarankan Bentuk Organisasi



Lembaga swadaya masyarakat di Taiwan mendorong sejumlah organisasi yang dibentuk para tenaga kerja Indonesia untuk tidak melakukan tindak kekerasan yang merugikan diri sendiri dan mengganggu ketertiban umum.

"Seharusnya organisasi yang dibentuk para TKI di Taiwan punya tujuan pemberdayaan dan mengedepankan hal positif bagi TKI itu. Bukan malah sebaliknya," kata Direktur Global Workers Organization (GWO) Karen Hsu di Taipei, Minggu (17/7/2016) melalui keterangannya.

Pimpinan lembaga nonpemerintah yang membidangi persoalan pekerja asing di Taiwan itu prihatin atas aksi tawuran antar-TKI yang terjadi di luar arena halal bi halal para TKI di Kota Taichung, Minggu (10/7/2016) lalu.

Akibat insiden kekerasan tersebut, sejumlah TKI mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit di kota terbesar ketiga di Taiwan itu.

Karen menduga ada pihak-pihak yang menyalahgunakan tujuan dari pembentukan organisasi di Taiwan.

Menurut dia, longgarnya peraturan di Taiwan atas pembentukan organisasi atau lembaga yang dihimpun warga asing tersebut diikuti dengan kegiatan positif dan pencitraan masyarakat Indonesia di negara lain.

"Perwakilan pemerintah Indonesia di sini seharusnya aktif melakukan pembinaan terhadap TKI supaya tidak melakukan hal-hal negatif yang justru merugikan diri mereka sendiri," kata mantan jurnalis kelahiran Kaohsiung, Taiwan itu

Tidak Diberi Uang Saku Pemuda Ini Bacok Ayah Kandungnya



Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur memburu remaja yang membacok tangan ayah kandungnya sendiri hanya karena tak diberi uang saku untuk pergi ke Surabaya, Sabtu malam (16/7).

"Saat ini tim buru sergap dan Satreskrim masih menyisir beberapa lokasi yang diduga menjadi lokasi persembunyian pelaku," kata Kapolsek Sumbergempol AKP Sukirno di Tulungagung, Ahad (17/7).

Sejak dilakukan pengejaran dari Sabtu malam hingga Ahad siang, pelaku yang diidentifikasi bernama Rohmad (18 tahun), kuli bangunan asal Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol itu belum kunjung tertangkap. Polisi masih menyisir kawasan hutan di pesisir selatan Tulungagung serta beberapa rekan Rohmad yang diduga menjadi lokasi persembunyian.

"Akan kami kejar kemana pun dia lari sambil menunggu hasil visum. Pelaku sudah sering berbuat onar dan informasi yang kami terima, pelaku juga pemakai narkoba sejenis pil koplo," kata Babinkamtibmas Polsek Sumbergempol Aipda Maryudi.

Ia menjelaskan insiden pembacokan yang terjadi di rumah korban Murni (60 tahun) di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol sekitar pukul 21.00 WIB itu diduga mengarah percobaan pembunuhan. Menurut keterangan saksi istri korban, Amin (55), saat insiden terjadi pelaku (Rohmad) menyabetkan parang ke arah kepala korban.

Aksi pembacokan yang berlatar cekcok antara bapak-anak itu ditangkis Murni, namun gerakan reflek itu menyebabkan tangannya luka parah sehingga harus dilarikan ke RSUD Dr Iskak, Tulungagung. Amin yang melihat insiden tersebut berteriak histeris sehingga memancing kedatangan warga sekitar.
"Pelaku langsung lari sementara ayahnya tergeletak. Warga lalu melaporkan kejadian ini ke Polsek dan korban dievakuasi menuju rumah sakit," katanya.

Usai kejadian, Kepala Desa Wates Djani langsung memerintahkan warga dan seluruh pemuda desa untuk melakukan perburuan. Namun pelaku Rohmad tak kunjung ditemukan. "Kami sudah berkoordinasi dengan polisi. Informasinya pelaku ini dalam kondisi mabuk karena mengonsumsi narkoba jenis pil koplo sebelum melakukan pembacokan karena tidak diberi uang Rp 50 ribu untuk pergi ke Surabaya," kata Djani.

Korban Tenggelam Di Pantai Klayar Ditemukan 2 Km dari Pantai



Tidak lebih dari 2x 24 jam, korban kecelakaan laut di Pantai Klayar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan, Lilik (32) ditemukan dengan keadaan tak bernyawa. Korban ditemukan sekitar 2 kilometer dari Pantai Klayar, tepatnya di pantai Watukarung Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan.

"Jadi ditemukan di timurnya lokasi tenggelam korban," kata kepala BPBD Pacitan,
Mujianto mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari nelayan di Pantai Watukarung sekitar pukul 17.30 wib bahwa menemukan mayat. Cirinya pun sama dengan korban.

Dia menerangkan saat itu tim langsung bergeser ke Pantai Watukarung. "Setelah diindentifikasi, dicocokkan KTP-nya pun sama dengan korban," katanya.

Namun Mujianto tidak bisa memastikan korban murni tenggelam atau bagaimana. "Yang jelas untuk hasil visum ke rumah sakit atau pihak kepolisian," katanya.

Sementara Kapolsek Donorojo, IPTU Sukisman sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi.

Diberitakan sebelumnya, gelombang tinggi yang menyerang laut Selatan di Indonesia memakan korban di pantai Klayar Pacitan. Satu wisatawan asal Sragen Jawa Tengah (Jateng) tenggelam di pantai Klayar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan, Sabtu (16/7/2016) sore

Polisi Tertibkan Balap Liar Jadi Korban Tabrak Lari



Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur memburu pelaku penabrak Brigadir Aris Prasetyo saat razia mengantisipasi balap liar di jalan raya depan kuburan Ngadisimo kota setempat.

"Kapolres sudah memerintahkan seluruh jajaran untuk melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku sampai ketemu, dan mengharap kepada pelaku untuk menyerahkan diri," kata Kepala Subag Hubungan Masyarakat Polres Kediri Kota AKP Anwar Iskandar di Kediri, Ahad (17/7).

Ia mengungkapkan, insiden tabrak lari itu terjadi pada Sabtu (16/7) malam. Petugas Polres Kediri Kota melakukan razia mengantisipasi balap liar, dan dipimpin Kabag Ops Polres Kediri Kota Kompol Ketut dengan jumlah personel sebanyak 90 orang. Saat "traffic light" berwarna merah terdapat sepeda motor menerobos, termasuk menerobos petugas yang sedang melakukan razia hingga akhirnya menabrak Brigadir Aris Prasetyo yang berusaha menghentikannya, sehingga korban terjatuh.

Ia mengatakan, akibat kecelakaan tersebut Brigadir Aris Prasetyo mengalami patah pada bagian kakinya. Selain itu, pelaku pascainsiden menabrak tersebut juga melarikan diri, dan hingga kini sedang dilacak keberadaannya oleh polisi.

Anwar mengatakan, razia itu sengaja dilakukan, sebab sering ada laporan jika ada balap liar. Kondisi itu membuat warga resah, sebab dikhawatirkan bisa memicu kecelakaan di jalan raya dan sudah terbukti ada anggota polisi yang justru sengaja ditabrak saat razia.

Sedangkan, hasil razia petugas tersebut polisi melakukan tilang pada sebanyak 73 dengan rincian untuk barang bukti STNK sebanyak 41 unit, SIM empat unit, dan untuk kendaraan roda dua yang diamankan ada 28 unit. Untuk seluruh barang bukti yang berhasil diamankan petugas, seluruhnya berada di kantor polisi guna proses lebih lanjut.

Polisi juga berencana akan lebih intensif lagi untuk melakukan razia, dengan harapan ke depannya bisa tercipta arus lalu lintas yang tertib dan bisa mencegah terjadinya balap liar yang membuat warga resah. "Ke depan Polres Kediri Kota akan lebih memberikan perhatian terhadap balap liar dan akan lebih meningkatkan razia balap liar karena hal tersebut sangat meresahkan,"

Kisah Haru Suami Yang 'Ikut Pergi' Usai 2 Hari Istri Meninggal



info mediaMeninggal, tidak ada yang dapat menyangkal atau menentang jika memang sudah ditakdirkan waktunya.
Cuma kita tidak tahu bila kita akan meninggal, mungkin besok, mungkin lusa, mungkin bertahun-tahun lagi atau berpuluh tahun lagi.
Bagi pasangan suami istri di Malaysia ini tampaknya sang suami tahu yang beliau akan 'pergi' setelah istrinya meninggal, apa yang lebih menyedihkan kepergian mereka meninggalkan lima orang anak yang yatim yang masih butuhkan permbelaan di mana yang kecil baru berumur tiga tahun.

Dilansir Siakapkeli, mari kita baca kisah cinta mereka yang dicerikan oleh anak saudara mereka Aisyah Iskandar melalui halaman Facebooknya.
INI KISAH CINTA
Arwah bibi saya, Safarina Ismi didiagnosis dengan kanker payudara 2 tahun lalu. Waktu tu kanker masih tahap 2. Saya panggil arwah, Cik Amy.


Cik Amy ini orangnya lemah lembut, baik, cantik. Saya memang dekat dengan Cik Amy. Cik Amy ini istri adik Baba saya, Azizi Zulkifli (cik G) yang baru meninggal semalam.
Sejak Cik Amy sakit, macam macam cara mereka mencoba utk mengobati kanker, alternatif, modern, homopati, you name it. Semua dah coba. Mereka usaha. Kadang-kadang Cik Amy okay sehat ceria macam orang tak sakit. Tapi kadang-kadang Cik Amy jatuh sakit.
Sampailah puncaknya pada akhir tahun lalu bila kanker Cik Amy dah mencapai ahap 4. Dokter sarankan buat chemotherapy. Cik Amy buat. Dia jadi kurus sangat, rambut rontok, makin sakit. Cik G, setia menemani dan menjaga Cik Amy dari awal Cik Amy sakit lagi cik G positif sangat, yakin istri dia akan sehat. Meskipun kanker Cik Amy dah merebak waktu tu.
Mereka dah menikah lebih 17 tahun. Cik G ni nampak galak tapi penyayang. -Lebih bila dia mulai kenal Cik Amy. Kehadiran Cik Amy dalam hidup Cik G menenangkan Cik G dari kehidupan dia yang huru hara masa muda. Cik Amy ini cinta mati dia. Sayang sangat. Pasangan ini dikaruniai 5 orang cahaya mata, 4 perempuan dan 1 pria.
Sepanjang Cik Amy sakit, Ms G jaga dengan penuh kasih sayang. Sampai tak tidur berminggu-, minggu. Nampak macam kuat. Tapi kenyataannya Cik G pun sakit. Cik G dikonfirmasi mengidap Hepatitis B. Tapi Cik G tak cerita pada siapa pun. Dia terus kuat demi istri tercinta dan anak2. Dia senyum. Dia gelak. Dia buat lawak. Kadang-kadang dia menangis.
Cik G dah lama sakit dan menderita. Tapi tetap kuatkan diri. Lawan sakit dia. Dia kena kuat. Kalau dia tak kuat, siapa yang mau memberikan dan jadi kekuatan untuk isteri dia. Cik Amy yang sakit tu pun tak sanggup tengok susah payah suami dia menjaga dia sampai tak tidur-tidur.
Waktu bulan Ramadan hari itu saya ziarah Cik Amy dekat rumah. Cik Amy cakap:
"Cik Amy kesian tengok Cik G tu. Dia penat terkejar sana sini. Jaga Cik Amy sampai tak tidur. "
Bila saya tanya macam mana kondisi Cik Amy, dia cakap macam ini saja:
"Cik Amy sakit ni bawa Cik Amy dekat lagi dengan Allah. Cik Amy tak takut kalau Cik Amy diundang. Tapi Cik Amy kesian kat anak-anak. Macam mana dorang kalau Cik Amy tak ada. Kesian Cik G "
Sebelum Cik Amy meninggal dia sempat minta ampun maaf dari Cik G. Cik G cakap dia ampunkan:
"Sayang pergilah dulu, nanti abang ikut"
Cik Amy meninggal pada 13/7/2016 12:28 AM di rumah sakit pada usia 37 tahun. Sedihnya Cik G jangan cakap la. Cinta hati dia dah pergi buat selama-lamanya. Lalu Cik Amy dimakamkan dia cakap kat adik beradik dia pun nak mati dah. Semua orang ingat dia beremosi karena terlalu sedih. Dia langsung tak lalu makan dan mulai lemah. Demam parah.
Hari kamis 14/7/2016 Cik G di bawa ke rumah sakit sebab demam parah. Sebelum pergi hospital dia pesan kat anak sulung (perempuan, 16 tahun) Kak Long jaga adik-adik ya.
Bila sampai di rumah sakit rupanya Cik G dah kritis. Semua organ internal dah mulai tak berfungsi. Usus bocor, ginjal buat hal, empedu pecah. Allahu. Buat semua orang wonder macam mana Cik G mampu bertahan dengan sakit yang macam ni. Dokter tidurkan Cik G. Duduk dalam ICU. Dalam ICU tiu dua kali jantung Cik G terhenti. Semua dah mula risau. Barulah semua adik beradik Cik G tahu yang Cik G sebenarnya dah lama sakit.
Sebelum jantung dia terhenti kali kedua tu dia tersadar dan minta bawak anak-anak dia tengok dia. Dia tahu dia nak pergi dah. Allahu. Sedih betul saat ini. Semua menangis. Semua adik beradik menangis dan ponsel mana yang jauh untuk balik tengok Cik G.
Oh lupa nak bagitahu. Keluarga kami ni besar. Adik beradik ayah ada 18 orang. 14 pria, 4 perempuan. yang sulung dah meninggal, yang lain semua ada lagi. Cik G nomor 13. Bawah Baba. Paling dekat dengan Baba. Bayangkanlah kesedihan Baba bila tau adik dia kritis. Baba sakit-sakit pun minta bawakan dia balik Ipoh nak tengok adik dia.
Tapi Allah lebih sayang Cik G. Jumat, 12:58 siang, jatungnya terhenti terus. Pada usia 47 tahun, Ms G pergi buat selama-lamanya. Tunaikan janji yang dia akan menyusul istri tercinta. Meninggalkan 5 orang anak yang berusia 3 tahun - 16 tahun. Sedihnya tak tahu nak cakaplah. Dalam waktu 2 hari je anak-anak jadi yatim piatu.
Bila Cik G dah tak ada barulah semua orang sadar yang selama ni bila Cik G sedih, menangis, bukan karena istrinya sakit. Tapi sebab dia pun sakit parah. Dia khawatir dia akan pergi dulu sebelum istrinya
Ketika mengetik ini pun air mata saya tak nak berhenti mengalir. Saya dekat dengan mereka berdua. Kenangan bersama tak pernah berhenti berputar dalam ingatan.
Kepada yang membaca, sedekahkanlah Al fatihah buat pasangan suami isteri ni. Mereka dah berjanji sehidup semati.

Ketahuan Mesum, Dua Sejoli Diarak Massa Tanpa Busana


Sebuah video yang memperlihatkan dua sejoli diarak massa tanpa busana tengah viral di media sosial FB. Pasangan tersebut diarak melewati jalan raya tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya.

Video yang hebohkan jagad maya tersebut diunggah ke FB oleh akun Erlina Ilyas pada Jumat 15 Juli 2016. Selain mengunggah video singkat berdurasi 47 detik, akun Facebook tersebut juga menulis keterangan bahwa dua sejoli itu adalah warga Samarinda. Mereka diarak supaya jera, namun erlina sendiri mengaku kasihan sama si cewek.

Dalam video FB terlihat si wanita memiliki rambut panjang lurus tengah diarak warga bersama pasangannya. Video singkat tersebut lebih menyoroti si wanita ketimbang si laki-laki. Wanita itu terlihat menutupi bagian pribadinya menggunakan tangan.

Namun beberapa warga berteriak bahkan ada yang memaksa memegang tangan di wanita supaya tidak menutupi bagian pribadinya dengan tangan. Wanita dalam video itu terlihat menangis karena dicolek oleh beberapa warga yang memanfaatkan situasi.

Menurut keterangan erlina peristiwa tersebut terjadi ada Rabu malam di Jalan PM Noor, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Menurut kabar yang beredar dua sejoli itu diarak warga setelah ketahuan melakukan hubungan tidak sopan di semak-semak.

info media

Bawa Sabu-Sabu, Ibu Paroh Baya Ditangkap Polisi


Polres Bangkalan kembali mengungkap kasus peredaran narkoba. Kali ini seorang ibu setengah baya menjadi tersangka karena ditemukan membawa sabu seberat 8,35 gram.

Penangkapan ini bermula dari laporan masyarakat. Saneken dilaporkan menjadi pengedar narkoba jenis Sabu-Sabu. Tanpa menunggu lama, tim dari Polres Bangkalan bergerak cepat dan berhasil menangkap Saneken, di rumahnya, Kampung Tapel Rabesan, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan.  

Dari tersangka ditemukan barang bukti berupa dompet kecil, yang didalamnya terdapat tiga kantong pelastik berisi sabu, dengan berat total 8,35 gram.  

Kapolres Bangkalan AKBP Anisullah M. Ridha mengatakan, dari tersangka diperoleh keterangan bahwa Sabu tersebut bukan miliknya, namun milik menantunya yang saat ini sudah ditetapkan sebagai DPO Polres Kabupaten Bangkalan.

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di dalam Selokan


Sesosok mayat ditemukan tertelungkup di saluran air atau selokan di Jalan Sidoyoso Surabaya. Penyebab tewasnya korban belum diketahui, namun diduga akibat penyakit epilepsi. Kejadian ini membuat gempar warga setempat mereka memadati TKP untuk melihat korban.

Mayat tanpa identitas ditemukan tertelungkup di sebuah selokan di Jalan Sidoyoso Surabaya, sore tadi (17/7), ciri- ciri korban menggunakan celana hitam dan baju kotak - kotak, penyebab korban tewas belum diketahui, namun diduga akibat penyakit ayan.

Tim Identifikasi dari Polrestabes yang mendapatkan laporan langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan identifikasi terhadap korban, di samping korban, juga ditemukan barang - barang milik korban, berupa jerigen yang berisi bensin.

Tidak ada tanda - tanda kekerasan di tubuh korban, jasad korban langsung dievakuasi ke kamar mayat oleh Tim Identifikasi. Hal ini dikatakan AKP Abdul Karim, Kanit Reskrim Polsek Simokerto. 

Kejadian ini sempat membuat gempar warga setempat, mereka berusaha melihat korban, penemuan mayat ini sedang ditangani Polsek Simokerto Surabaya.

Top